Istirahat Cukup, Otak Sehat

Istirahat Cukup, Otak Sehat


Banyak Pakar yang melarang pola belajar untuk ujian dengan cara “Sistem Kebut Semalam” (SKS). Alasannya, hasil belajar justru menjadi tidak efektif dan nilai ujian pun jadi tidak maksimal. Pada intinya, orang membutuhkan waktu untuk beristirahat yang cukup setiap harinya. Tidak hanya istirahat fisik, tetapi juga istirahat otak.

Efek Istirahat Kurang
Apa yang terjadi saat seseorang tidak mengalokasikan waktunya yang cukup untuk beristirahat ? Diambil dari berbagai sumber, ada beberapa efek negatif saat seseorang kurang mempunyai waktu istirahat.

Diantaranya, daya konsentrasi yang menurun, mudah lupa pada informasi yang telah lama diterima sebelumnya atau lokasi penempatan barang, memicu kegemukan (waktu untuk begadang atau tidak tidur digunakan untuk mengonsumsi camilan), mengundang terjadinya berbagai penyakit berbahaya, daya tahan tubuh menurun, dan lebih emosional ( mudah marah, tersinggung, depresi, sedih dan sebagainya).

Banyak pakar mengungkapkan, fokus rata – rata untuk orang dewasa saat menghadapi pekerjaan atau tugas adalah sekitar 45 menit, meskipun sejumlah pakar menyatakan daya konsentrasi terbaik sekitar 30 menut. Setelah itu, otak menjadi tidak efektif untuk menerima dan mengolah informasi. Untuk itu, istirahat yang cukup di sela – sela aktivitas dibutuhkan jika ingin otak bekerja dengan efektif.

Waktu Istirahat
Seperti yang dikutip dalam buku Born To Be Genius Karangan Adi W Gunawan, pakar accelerated-learning, bayi rata – rata membutuhkan waktu tidur sekitar 14 jam perhari. Sementara itu, orang dewasa membutuhkan waktu 6 – 8 jam perhari. Orang yang lanjut usia paling tidak mempunyai waktu istirahat sekitar 6 jam perhari.

Manusia tidur atau beristirahat idealnya mempunyai siklus per 90 menit. Artinya, manusia tidur dan bangun dalam kelipatan 90 menit, dihitung dari waktu pertama ia tidur. Misalnya 4,5 jam dan 6 jam sekali. Jadi, ketika seseorang tidur pada pukul 22.00, ia bisa bangun pada pukul 04.00.

Waktu tidur terbagi menjadi nonrapid eye movement dan rapid eye movement. Saat tidur, aktivitas otak paling tinggi terjadi pada saat Rapid Eye Movement (REM). Pada periode ini, semua informasi yang terkumpul atau diserap otak akan diatur dalam otak. Inilah tahap terakhir pada waktu tidur yang berfungsi untuk mengembalikan kondisi sel – sel otak.

Lantas, bagaimana cara belajar atau mengakses informasi yang efektif ?

Efektif
Sebaiknya Anda hindari pola belajar SKS karena tidak efektif dan dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Masukan dari para orangtua untuk mencicil waktu belajar memang ada benarnya. Jika Anda belajar sedikit demi sedikit dan konsisten dengan jam istirahat yang cukup, otak akan lebih optimal dalam mengelola informasi.

Jika mempunyai cukup banyak tugas, pekerjaa, atau materi informasi yang masuk ke otak setiap hari, Anda alokasikan waktu yang cukup untuk beristirahat. Setiap 1-2 jam sekali, luangkan waktu untuk beristirahat paling tidak 10 menit.

Istirahat tidak harus tidur. Namun, paling tidak, Anda mempunyai waktu agar otak berelaksasi. Misalnya, mendengarkan musik, bercanda dengan teman, atau berjalan – jalan sejenak untuk mencari udara segar.

Agar rentang waktu selama 30 – 45 menit atau saat berkonsentrasi menjadi optimal, Anda hindari hal – hal pengganggu seperti akses media sosial, musik yang terlalu kencang atau menggangu, melakukan dua aktivitas atau lebih secara bersamaan, serta mengobrol di tengah – tengah konsentrasi penuh.

Anda hindari pula kebiasaan bergadang. Misalnya, menonton film atau televisi hingga larut malam hingga mengobrol dengan teman atau sanak saudara hingga menjelang dini hari. Anda perlu beristirahat yang cukup untuk menyiapkan energi aktivitas dan konsentrasi pada hari berikutnya.

Source : Kompas Klasika
Image : http://goo.gl/QkBFpW

Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »

1 comments:

Click here for comments
December 16, 2017 at 6:13 AM ×

izin copas ya...

Selamat Unknown dapat PERTAMAX...! Silahkan antri di pom terdekat heheheh...
Balas
avatar
admin
Thanks for your comment